– Empat hari setelah menggelar rapat terbatas
dengan 7 menteri dan 2 Gubernur, Presiden Jokowi tancap gas untuk
mewujudkan impiannya, mencetak 10 “Bali-Bali” baru. Mantan Gubernur DKi
Jakarta itu langsung menggelar rapat terbatas (ratas) untuk akselerasi
10 Destinasi Prioritas yang sering disebut 10 Bali Baru itu.
Di Ratas yang dihadiri Menko Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli, Menpar Arief Yahya dan Menseskab Pramono Anung, dengan 5 dari 7 bupati di Toba itu, Presiden Jokowi menegaskan kembali pentingnya pariwisata sebagai pendongkrak dan penggerak ekonomi nasional.
Karena itu Mantan Gubernur DKI ini menegaskan kembali pentingnya percepatan dan akselerasi.
Optimisme Presiden Jokowi makin terasa ketika melihat bahwa jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia tahun 2015, sebensar 10,4 juta orang.
“Naik sangat signifikan dan estimasi perolehan devisa di sektor ini Rp. 144 Triliun,” kata Jokowi pada pengantar rapat terbatas (ratas) tentang Rencana Pengembangan Destinasi Pariwisata Danau Toba, itu.
Pariwisata di Indonesia tahun 2015, lanjut Presiden tumbuh di atas pertumbuhan pariwisata dunia yang hanya 4,4 persen dan pertumbuhan pariwisata kawasan ASEAN sebesar 6 persen.
“Di Tahun 2016 ini, saya minta pertumbuhan di sektor pariwisata bisa lebih dipercepat dan kita akselerasi. Dan juga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” jelas Jokowi yang pernah memimpin Kota Solo itu.
Sebagai mantan pengusaha, Presiden Jokowi berharap bahwa percepatan ini, bukan saja akan mendatangkan devisa namun bisa mengembangkan sektor UMKM, industri kreatif serta membuka lapangan kerja baru.
Karena itu Presiden meminta Manteri Pariwisata, Arief Yahya untuk percepatan di 10 destinasi wisata prioritas. Yakni Toba (Sumut), Tanjung Kelayang (Belitung), Tanjung Lesung Banten, Kepulauan Seribu (Jakarta), Borobudur (Jawa Tengah), Bromo (Jawa Timur), Mandalika (Lombok), Labuhan Bajo (NTT), Wakatobi (Sultra), dan Morotai (Maltara).
‘”Diperlukan sebuah kecepatan terobosan baik regulasi maupun pekerjaan-pekerjaan di lapangan sehingga hasilnya segera bisa kita nikmati,” ujar Jokowi.
Khusus Danau Toba, Presiden meminta, “Perkuat konektivitas, aksesibilitas, baik yang berkaitan dengan pelabuhan, dengan bandara dan dengan jalan,” instruksi Presiden yang diamini Menpar Arief yahya.
Pengembangan pariwisata harus betul-betul terintegrasi mulai dari perencanaan sampai dengan pengelolaannya.
Di Ratas yang dihadiri Menko Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli, Menpar Arief Yahya dan Menseskab Pramono Anung, dengan 5 dari 7 bupati di Toba itu, Presiden Jokowi menegaskan kembali pentingnya pariwisata sebagai pendongkrak dan penggerak ekonomi nasional.
Karena itu Mantan Gubernur DKI ini menegaskan kembali pentingnya percepatan dan akselerasi.
Optimisme Presiden Jokowi makin terasa ketika melihat bahwa jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia tahun 2015, sebensar 10,4 juta orang.
“Naik sangat signifikan dan estimasi perolehan devisa di sektor ini Rp. 144 Triliun,” kata Jokowi pada pengantar rapat terbatas (ratas) tentang Rencana Pengembangan Destinasi Pariwisata Danau Toba, itu.
Pariwisata di Indonesia tahun 2015, lanjut Presiden tumbuh di atas pertumbuhan pariwisata dunia yang hanya 4,4 persen dan pertumbuhan pariwisata kawasan ASEAN sebesar 6 persen.
“Di Tahun 2016 ini, saya minta pertumbuhan di sektor pariwisata bisa lebih dipercepat dan kita akselerasi. Dan juga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” jelas Jokowi yang pernah memimpin Kota Solo itu.
Sebagai mantan pengusaha, Presiden Jokowi berharap bahwa percepatan ini, bukan saja akan mendatangkan devisa namun bisa mengembangkan sektor UMKM, industri kreatif serta membuka lapangan kerja baru.
Karena itu Presiden meminta Manteri Pariwisata, Arief Yahya untuk percepatan di 10 destinasi wisata prioritas. Yakni Toba (Sumut), Tanjung Kelayang (Belitung), Tanjung Lesung Banten, Kepulauan Seribu (Jakarta), Borobudur (Jawa Tengah), Bromo (Jawa Timur), Mandalika (Lombok), Labuhan Bajo (NTT), Wakatobi (Sultra), dan Morotai (Maltara).
‘”Diperlukan sebuah kecepatan terobosan baik regulasi maupun pekerjaan-pekerjaan di lapangan sehingga hasilnya segera bisa kita nikmati,” ujar Jokowi.
Khusus Danau Toba, Presiden meminta, “Perkuat konektivitas, aksesibilitas, baik yang berkaitan dengan pelabuhan, dengan bandara dan dengan jalan,” instruksi Presiden yang diamini Menpar Arief yahya.
Pengembangan pariwisata harus betul-betul terintegrasi mulai dari perencanaan sampai dengan pengelolaannya.
0 Response to "Tak Banyak Basa-basi, Jokowi Langsung Tancap Gas Wujudkan 10 Bali Baru, Semangat Pak!"
Posting Komentar