Kamis, 4 Februari 2016 | 12:12 WIB
Buruh menuangkan getah karet hasil sadapan ke
dalam ember di Hutan Karet Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah,
Kamis (4/2/2016).
Indonesia, Thailand, dan Malaysia, membuat keputusan bersama untuk
mencegah harga karet jatuh terlalu dalam. Ketiga negara yang tergabung
dalam International Tripartite Rubber Council (ITRC) ini sepakat untuk
mengurangi ekspor sebanyak ratusan ribu ton pada tahun ini.
"Pengurangan ekspor dilakukan selama enam bulan, yaitu dari tanggal 1 Maret-31 Agustus 2016," kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Karyanto Suprih, di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis, 4 Februari 2016.
Karyanto mengatakan bahwa tiga negara tersebut sepakat untuk mengurangi 615 ribu ton karet alami selama enam bulan itu. Angka ini terdiri atas pengurangan ekspor Thailand 324 ribu ton, pengurangan ekspor Indonesia 238 ribu ton, dan Malaysia 52 ribu ton.
Selain itu, dia mengatakan ketiga negara ini juga sepakat untuk menyerap produk karet alam dalam negeri untuk kebutuhan domestik. Misalnya, karet digunakan untuk pembangunan infrastruktur seperti pembuatan jalan dan bantalan rel.
Karyanto mengatakan bahwa tiga negara ini optimistis harga karet bisa terkerek dengan adanya pengurangan ekspor.
"Langkah ini juga didukung oleh swasta," kata dia.
Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (GAPKINDO), Moenardji Soedargo, mengapresiasi langkah yang ditempuh oleh Thailand, Indoneisa, dan Malaysia.
"Keputusan tiga negara ini melakukan koreksi harga atas harga karet yang kebablasan rendahnya. Koreksi ini sudah tepat rasanya dilakukan untuk menyadarkan pasar. Itu kesempatan yang baik," kata Moenardji.
0 Response to "Tiga Negara Produsen Sepakat Pangkas Ekspor Karet"
Posting Komentar