Selasa, 9 Februari 2016 22:00 WIB
Mudahnya akses materi pornografi bagi anak-anak dan remaja
ditenggarai akan memicu krisis kesehatan publik. Demikian kesimpulan
dari sebuah seminar yang membahas dampak adiksi pornografi pada
anak-anak.
Dalam sebuah
seminar nasional di Sydney, Kepala Yayasan Anak-anak Australia, Dr Joe
Tucci, mengatakan pornografi telah merusak anak-anak, tersebar luas dan
mudahnya anak mengakses materi pornografi di internet telah mengubah
perilaku anak-anak.
"Riset
menunjukan lebih dari 90 persen anak laki-laki dibawah usia 16 tahun
pernah mengunjungi situs porno, dimana sekitar 60 persen dari anak
perempuan melakukan hal yang sama.
Dia
mengatakan krisis kesehatan publik terus meningkat, dimana pornografi
di internet tersedia luas dan mudah diakses sehingga mustahil anak-anak
tidak melihatnya.
"Anda
cukup memasukan kata sederhana di mesin pencari di internet, misalnya
'love' dan anda akan mendapat 3-4 hasil yang mengarahkan ke situs
porno," katanya.
"Kita akan melihat semakin banyak orang dewasa yang memiliki perilaku seksual yang menganiaya dan menyakiti pasangannya,"
"Saya
kira masyarakat akan sangat terkejut oleh konsekwensi yang saat ini
bisa kita jumpai pada kelompok warga usia anak-anak yang terekspose
dengan pornografi,"
"Ini
merupakan bentuk krisis kesehatan publik. seperti halnya juga rokok dan
kesehatan publik lainnya, pornografi di internet memiliki dampak jangka
panjang.
Dr
Tucci mentatakan otoritas kesehatan telah melhat adanya peningkatan
jumlah anak-anak yang terlbat dalam perilaku seksual yang bermasalah
dengan anak lain.
Salah seorang peserta seminar, Tim Gordon, 23, asal Melbourne, mengaku dirinya kecanduan pornografi sejak usia 11 hingga 13 tahun.
"Bagi saya pribadi pornografi membuat saya sulit untuk melihat wanita selain sebagai objek seks," kata Gordon.
"Hingga
pada satu titik, seberapapun Anda berusaha dan mengingatkan diri
sendiri kalau mereka pintar, manusia kompleks, tapi pikiran Anda tidak
akan membiarkan Anda berada pada kesadaran itu ; pornografi selalu punya
cara untuk mendominasi pikiran Anda,"
Coralie
Alison dari Kelompok Anti Pornografi, Collective Shout sepakat kalau
semakin muda seorang anak terpapar pornografi internet akan mempengaruhi
cara seorang pria memperlakukan perempuan.
"Kita melihat perempuan, terutama yang masih muda banyak yang dipaksa melakukan tindakan seksual yang mungkin sebenartnya tidak ingin mereka lakukan," katanya.
Gordon
mengatakan ini merupakan pertama kalinya dia membicarakan ke publik
mengenai adiksinya terhadap pornografo dan masalah ini masih menjadi isu
yang disembunyikan di masyarakat.
"Yang
sanhat membuat frustasi adalah ini bukan sesuatu yang bisa dibicarakan.
Anda mungkin punya teman, seperti teman saya misalnya, dia sangat
tersiksa dengan kecanduannya terhadap pornografi, tapi Ia tidak bisa
membicarakannya dengan siapapun, dan itulah yang membuat masalah ini
semakin menjadi-jadi," katanya.
"Ada
perasaan malu dan merasa bersalah yang mengikuti kecanduan ini. Jadi
ini situasi yang sangat umum sebenarnya .. anak laki-laki dan perempuan
yang berjuang mengatasi kecanduannya pada pornografinya sendiri,"
"Kita
menjebak anak-anak ke dunia orang dewasa dimana konsep yang mereka
hadapi sangat kompleks bagi anak-anak untuk pahami dan juga proses
secara benar,"
Alison
mengatakan pendidikan seks semakin diperlukan dan banyak sekolah
mengajarkan sisi negatif saja dari melihat materi pornografi yang
terang-terangan pada usia muda, oleh karena itu diperlukan pendekatan
nasional.
"Masalah ini tidak hanya menjadi tanggung jawab orang tua, guru atau pemerintah,"
"Tapi
perlu pendekatan yang melibatkan semua pihak untuk mencari solusinya.
kita perlu melakukan pembahasan mendalam mengenai apa langkah yang perlu
dilakukan,"
0 Response to "Pornografi Internet Picu Masalah Kesehatan Publik Jangka Panjang"
Posting Komentar