Jakarta.
Direktur Jenderal (Dirjen) Anggaran Kementerian Keuangan (Kemkeu)
Askolani mengatakan, hingga akhir Februari lalu realisasi belanja modal
mencapai Rp 5,4 triliun. Angka itu naik cukup tinggi dibanding
penyerapan pada bulan sebelumnya sebesar Rp 1,5 triliun.
Tak hanya itu, angka realisasi tersebut juga lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai Rp 1,3 triliun atau 0,5% dari target. Realisasi tersebut juga lebih tinggi dibandingkan dengan periode Januari- Februari 2014 lalu sebesar Rp 1,6 triliun atau 0,9% dari target dan dibandingkan dengan periode Januari-Februari 2014 sebesar Rp 3,6 triliun atau 1,9% dari target.
"(Kenaikan itu) utamanya kenaikan dari Kementerian PU-Pera," kata Askolani tanpa memperinci, kepada KONTAN, Kamis (10/3).
Meski demikian secara persentase, serapan belanja modal pada dua bulan pertama tahun ini tergolong minim. Serapan tersebut baru mencapai 2,68% dari pagu dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 yang sebesar Rp 201,6 triliun.
Tak hanya itu, angka realisasi tersebut juga lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai Rp 1,3 triliun atau 0,5% dari target. Realisasi tersebut juga lebih tinggi dibandingkan dengan periode Januari- Februari 2014 lalu sebesar Rp 1,6 triliun atau 0,9% dari target dan dibandingkan dengan periode Januari-Februari 2014 sebesar Rp 3,6 triliun atau 1,9% dari target.
"(Kenaikan itu) utamanya kenaikan dari Kementerian PU-Pera," kata Askolani tanpa memperinci, kepada KONTAN, Kamis (10/3).
Meski demikian secara persentase, serapan belanja modal pada dua bulan pertama tahun ini tergolong minim. Serapan tersebut baru mencapai 2,68% dari pagu dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 yang sebesar Rp 201,6 triliun.
0 Response to "Realisasi belanja modal melesat, tapi masih minim"
Posting Komentar