Jakarta - Lima bulan menjelang event Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, kampanye kontingen Indonesia akan mulai disosialisasikan di enam kota besar di tanah air.
Sosialisasi tersebut diadakan oleh tim Chef de Mission yang dipimpin Raja Sapta Oktohari, bekerja sama dengan Indonesia Olympian Association (IOA).
"Kami perlu menyebarkan semangat Olimpiade ke seluruh masyarakat Indonesia untuk membangun kesadaran masyarakat pada perjuangan para atlet. Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018, maka saya kira sangat tepat jika kita memulai membangun awareness ini sejak sekarang," kata Okto dalam jumpa pers di Kantor KOI, Jakarta, Kamis (10/3/2016).
"Dari sisi prestasi, kita juga bisa mengunakan Olimpiade sebagai titik awal untuk menuju prestasi yang lebih baik di Asian Games 2018, agar Indonesia bisa sukses dari sisi penyelenggaraan dan prestasi.”
Lima dari enam kota yang disasar untuk program sosialiasi tersebut adalah Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Makassar. Satu kota lagi masih belum diputuskan.
Jakarta akan membuka kampanye tersebut pada 20 Maret mendatang, di sela-sela momen Car Free Day (CDF). Situs resmi kontingen “Merah Putih” untuk Olimpiade 2016 adalah www.indonesiabisaemas.com
"Di Car Free Day nanti kami akan ada game yang melibatkan cabang olahraga, seperti panahan, angkat besi, dan bulutangkis. Kami juga ada booth Olimpiade, nanti di sana masyarakat bisa ikut mendukung sekaligus bisa ikutan undian Olimpiade. Dimana pemenang undian di enam kota tersebut bisa menyaksikan final Olimpiade di Brasil," Okto menjelaskan.
"Lebih dari itu, sebenarnya tujuan dari kampanye ini adalah kami ingin saat mulai Olimpiade bukan hanya atlet dan ofisial saja yang sibuk, tetapi masyarakatnya tidak ada awareness. Nah, inilah yang ingin kami tingkatkan."
Tentang anggaran yang dikeluarkan untuk dana sosialisasi Olimpiade, Okto menyebut, masing-masing titik diperkirakan menelan biaya Rp 200 juta. Dana itu termasuk ragam aktivitas, hadiah, akomodasi, konsumsi, dan transportasi.
"Semua sudah kami rencanakan. Makanya, kami dan teman-teman CdM berswadaya dan kerja sama dengan sponsor. Karena kami baru tahu kalau usulan anggaran untuk Olimpiade yang disetujui itu harus berkaitan langsung dengan atlet, sehingga kami harus usaha sendiri," katanya.
"Kami berharap dengan kampanye ini awareness masyarakat semakin tumbuh, sehingga yang siap menjalankan Olimpiade bukan atlet saja, tapi masyarakat juga," pungkasnya.
Sosialisasi tersebut diadakan oleh tim Chef de Mission yang dipimpin Raja Sapta Oktohari, bekerja sama dengan Indonesia Olympian Association (IOA).
"Kami perlu menyebarkan semangat Olimpiade ke seluruh masyarakat Indonesia untuk membangun kesadaran masyarakat pada perjuangan para atlet. Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018, maka saya kira sangat tepat jika kita memulai membangun awareness ini sejak sekarang," kata Okto dalam jumpa pers di Kantor KOI, Jakarta, Kamis (10/3/2016).
"Dari sisi prestasi, kita juga bisa mengunakan Olimpiade sebagai titik awal untuk menuju prestasi yang lebih baik di Asian Games 2018, agar Indonesia bisa sukses dari sisi penyelenggaraan dan prestasi.”
Lima dari enam kota yang disasar untuk program sosialiasi tersebut adalah Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Makassar. Satu kota lagi masih belum diputuskan.
Jakarta akan membuka kampanye tersebut pada 20 Maret mendatang, di sela-sela momen Car Free Day (CDF). Situs resmi kontingen “Merah Putih” untuk Olimpiade 2016 adalah www.indonesiabisaemas.com
"Di Car Free Day nanti kami akan ada game yang melibatkan cabang olahraga, seperti panahan, angkat besi, dan bulutangkis. Kami juga ada booth Olimpiade, nanti di sana masyarakat bisa ikut mendukung sekaligus bisa ikutan undian Olimpiade. Dimana pemenang undian di enam kota tersebut bisa menyaksikan final Olimpiade di Brasil," Okto menjelaskan.
"Lebih dari itu, sebenarnya tujuan dari kampanye ini adalah kami ingin saat mulai Olimpiade bukan hanya atlet dan ofisial saja yang sibuk, tetapi masyarakatnya tidak ada awareness. Nah, inilah yang ingin kami tingkatkan."
Tentang anggaran yang dikeluarkan untuk dana sosialisasi Olimpiade, Okto menyebut, masing-masing titik diperkirakan menelan biaya Rp 200 juta. Dana itu termasuk ragam aktivitas, hadiah, akomodasi, konsumsi, dan transportasi.
"Semua sudah kami rencanakan. Makanya, kami dan teman-teman CdM berswadaya dan kerja sama dengan sponsor. Karena kami baru tahu kalau usulan anggaran untuk Olimpiade yang disetujui itu harus berkaitan langsung dengan atlet, sehingga kami harus usaha sendiri," katanya.
"Kami berharap dengan kampanye ini awareness masyarakat semakin tumbuh, sehingga yang siap menjalankan Olimpiade bukan atlet saja, tapi masyarakat juga," pungkasnya.
0 Response to "Kampanye Olimpiade 2016 Segera Disosialisasikan di 6 Kota"
Posting Komentar