Minggu, 14 Februari 2016 06:35
Tampil cantik penuh gaya, dengan paduan hijab
mempesona, sering kita lihat di tempat-tempat umum seperti mal, atau pun
tempat nongkrong anak muda ibu kota. Banyak berseliweran gadis cantik
menggunakan hijab stylis, namun tetap syar'i.
Fenomena di atas terasa wajar, sebab Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah populasi muslim terbesar di dunia. Fakta tersebut semakin menarik, bahwa data terakhir menunjukkan pada tahun 2012 tercatat total nilai pasar gaya hidup muslim di Indonesia mencapai USD 235 miliar.
Fakta lain mengenai konsumsi umat Islam ini, adalah kelas menengah muslim Indonesia. Berdasarkan hasil riset lembaga konsultan Inventure tercatat sepanjang April hingga Mei 2014 menunjukkan kelas menengah muslim Indonesia semakin melek teknologi dan berpengetahuan luas.
Berkat melek teknologi, kini konsumen kelas menengah muslim di Indonesia mengerti mana produk atau layanan yang harus dikonsumsinya. Fenomena ini sekaligus membuat mereka menjajaki bisnisnya di dunia online, mereka kebanyakan bekerja di bidang e-commerce busana muslim.
Kehadiran toko online fashion merupakan gebrakan yang punya potensi mencuri perhatian para hijaber khususnya dari kalangan kelas menengah. Betapa tidak, biasanya toko online tersebut pada umumnya diterapkan para pengelola fashion dengan tampilan profesional dan sangat memanjakan para pencinta busana muslim.
Belum lagi, kelas menengah muslim Indonesia memiliki cita tasa tersendiri dalam menentukan pilihan produk atau layanan yang diinginkan sesuai strata ekonominya.Tidak heran jika dalam kurun dua bulan satu toko online dapat menjaring puluhan ribu konsumen. Hanya saja, para pengelola harus mengetahui perubahan zaman dan memetakan strategi.
Kelas menengah muslim Indonesia memiliki selera tersendiri dalam beribadah, tapi juga jeli memfasilitasi layanan beribadah melalui pendekatan teknologi dan tetap menjaga nilai-nilai islam. Mereka juga mulai memasuki ranah lain seperti media dan travel agent.
Sekalipun kelas menengah muslim memang memiliki daya beli, namun mereka juga tetap mencari harga yang lebih kompetitif. Jika ada terdapat dua produk atau layanan yang sama serta kualitas yang juga relatif sama tapi harganya berbeda, siapapun bukan hanya kelas menengah muslim tentu akan memilih harga yang lebih murah.
Begitu juga dengan ranah media, biasanya kelas menengah muslim Indonesia memiliki cita rasa seni yang bagus untuk masalah desain website, setidaknya dapat mematahkan persepsi bahwa media online bertema Islami itu konservatif dan tidak gaul. Nilai-nilai religi yang disampaikan juga akan lebih berdampak positif dan mengena pada hati dan pikiran pembaca. Sehingga mereka dapat menarik perhatian segmen pembaca dari kalangan kelas itu.
Menjamurnya gaya hidup syariah ini dipercaya akan lebih membawa ketenangan dan kenyamanan bagi masyarakat. Pasalnya, saat ini konsumen kelas menengah muslim Indonesia memang mengalami pergeseran nilai-nilai dan perilaku yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir.
Merdeka.com hari ini akan mengangkat tematik tentang muslim kelas menengah yang saat ini kian menjamur di Indonesia. Selamat membaca.
Fenomena di atas terasa wajar, sebab Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah populasi muslim terbesar di dunia. Fakta tersebut semakin menarik, bahwa data terakhir menunjukkan pada tahun 2012 tercatat total nilai pasar gaya hidup muslim di Indonesia mencapai USD 235 miliar.
Fakta lain mengenai konsumsi umat Islam ini, adalah kelas menengah muslim Indonesia. Berdasarkan hasil riset lembaga konsultan Inventure tercatat sepanjang April hingga Mei 2014 menunjukkan kelas menengah muslim Indonesia semakin melek teknologi dan berpengetahuan luas.
Berkat melek teknologi, kini konsumen kelas menengah muslim di Indonesia mengerti mana produk atau layanan yang harus dikonsumsinya. Fenomena ini sekaligus membuat mereka menjajaki bisnisnya di dunia online, mereka kebanyakan bekerja di bidang e-commerce busana muslim.
Kehadiran toko online fashion merupakan gebrakan yang punya potensi mencuri perhatian para hijaber khususnya dari kalangan kelas menengah. Betapa tidak, biasanya toko online tersebut pada umumnya diterapkan para pengelola fashion dengan tampilan profesional dan sangat memanjakan para pencinta busana muslim.
Belum lagi, kelas menengah muslim Indonesia memiliki cita tasa tersendiri dalam menentukan pilihan produk atau layanan yang diinginkan sesuai strata ekonominya.Tidak heran jika dalam kurun dua bulan satu toko online dapat menjaring puluhan ribu konsumen. Hanya saja, para pengelola harus mengetahui perubahan zaman dan memetakan strategi.
Kelas menengah muslim Indonesia memiliki selera tersendiri dalam beribadah, tapi juga jeli memfasilitasi layanan beribadah melalui pendekatan teknologi dan tetap menjaga nilai-nilai islam. Mereka juga mulai memasuki ranah lain seperti media dan travel agent.
Sekalipun kelas menengah muslim memang memiliki daya beli, namun mereka juga tetap mencari harga yang lebih kompetitif. Jika ada terdapat dua produk atau layanan yang sama serta kualitas yang juga relatif sama tapi harganya berbeda, siapapun bukan hanya kelas menengah muslim tentu akan memilih harga yang lebih murah.
Begitu juga dengan ranah media, biasanya kelas menengah muslim Indonesia memiliki cita rasa seni yang bagus untuk masalah desain website, setidaknya dapat mematahkan persepsi bahwa media online bertema Islami itu konservatif dan tidak gaul. Nilai-nilai religi yang disampaikan juga akan lebih berdampak positif dan mengena pada hati dan pikiran pembaca. Sehingga mereka dapat menarik perhatian segmen pembaca dari kalangan kelas itu.
Menjamurnya gaya hidup syariah ini dipercaya akan lebih membawa ketenangan dan kenyamanan bagi masyarakat. Pasalnya, saat ini konsumen kelas menengah muslim Indonesia memang mengalami pergeseran nilai-nilai dan perilaku yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir.
Merdeka.com hari ini akan mengangkat tematik tentang muslim kelas menengah yang saat ini kian menjamur di Indonesia. Selamat membaca.
0 Response to "Fenomena Muslim kelas menengah di Indonesia"
Posting Komentar