Minggu, 14 Februari 2016
Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoğlu mengatakan bahwa Rusia akan menarik diri dari Suriah dalam kekalahan terhina mirip dengan kekalahan sebelumnya negara itu di Afghanistan.
"Jangan khawatir sama sekali, para tiran Suriah, yang telah menjadikan Aleppo dan Bayırbucak menjadi danau darah suatu hari pasti akan membayar harga atas apa yang telah mereka lakukan," kata Davutoğlu dalam pidato pada hari Selasa (9/2) di depan parlemen.
"Tak seorang pun akan melupakan bagaimana pasukan Soviet, yang adalah kekuatan yang super perkasa selama Perang Dingin dan masuk ke Afghanistan, mereka meninggalkan Afghanistan dalam keadaan terhina. Mereka yang telah memasuki Suriah hari ini juga akan meninggalkan Suriah dengan cara budak," ujar Ketua Umum AKP ini.
Uni Soviet tinggal selama hampir satu dekade di Afghanistan setelah diundang oleh pemerintah di Kabul sebelum akhirnya mundur dengan mengenaskan pada tahun 1988 setelah dikalahkan mujahidin.
Davutoğlu mengatakan: "Masyarakat internasional tidak memiliki hati nurani dan akan dimintai pertanggungjawaban kelak karena sikap diam atas apa yang terjadi di Suriah."
"Kita (Turki) akan tetap berdiri di sisi saudara-saudara kita rakyat Suriah meski seluruh dunia meninggalkannya," tegasnya.
Dia memperingatkan bahwa kelanjutan dari serangan udara rezim Assad yang dibantu Rusia dengan densitas yang sama di Aleppo akan menyebabkan 70.000 pengungsi Suriah tiba di perbatasan Turki, dia berjanji bahwa negaranya tidak akan menutup perbatasannya untuk pengungsi.
Sumber: hurriyetdailynews, Today's Zaman
0 Response to "PM Turki: Rusia akan mundur dari Suriah dalam keadaan terhina seperti dulu di Afghanistan"
Posting Komentar