Minggu, 14 Februari 2016 07:05
Seni dan fashion Islami akan menjadi industri
yang sangat berkembang dan menjadi kekuatan dalam mendominasi pangsa
pasar utama di sektor gaya hidup dunia. Bahkan, berdasarkan laporan
State of the Global Islamic Economy (SGIE) pada tahun 2014 pengeluaran
di industri mencapai USD230 miliar dari pasar fashion global.
Diperkirakan pengeluaran ini akan tumbuh 6 persen mencapai USD 327
miliar pada tahun 2020.
Kini busanan muslim juga memiliki pasar yang tumbuh cepat. Nilai kesopanan dalam busana muslim menarik perhatian pelaku fashion dunia. Hal ini karena banyaknya minat dari masyarakat dunia, dan bisa menjadi potensi yang luar biasa.
Gaya hidup syariah juga tidak hanya terkait soal makanan atau ekonomi, tetapi juga lebih luas dari itu. Mulai dari gaya berpakaian, konsep hotel, bahkan tata rias pun tak mau ketinggalan mengikuti tren halal lifestyle.
Salah satu perempuan yang telah mengenakan jilbab selama 10 tahun, kiki berpendapat tidak masalah dengan kelas menengah muslim Indonesia yang mengikuti tren lifestyle masa kini. Asalkan masih sesuai dengan koridor pakaian-pakaian yang menutup aurat.
"Mengikuti tren saat ini tidak apa-apa, selama masih positif. Asalkan pemakaian jilbabnya tidak hanya mengikuti tren juga, begitu tren hilang maka kerudung dibuka, jangan seperti itu," ujar Rizkie kepada merdeka.com, Jakarta, Sabtu (13/2).
Selain itu, fenomena lainnya yang menjadi tren muslim kelas menengah adalah tempat nongkrong seperti coffe shop atau cafe-cafe gaul. Biasanya para hijabers, sebutan bagi wanita-wanita komunitas berhijab bersama dengan kelompoknya melakukan pertemuan secara berkala, entah sekedar ngobrol atau membicarakan bisnis.
"Komunitas seperti itu sebenarnya sangat positif, beberapa kadang tidak hanya sekedar mengobrol, bahkan mereka kerap melakukan kajian, seperti membedah al-quran, atau mengaji bersama. Terkadang juga menjalin hubungan perbisnisan, sehingga pertemuan-pertemuan seperti itu bisa bermanfaat," jelas Rizkie.
Tentunya secara ekonomi mereka makin mapan tetapi makin religus dan berpegangan teguh pada Islam dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya. Mendorong perubahan dan kemajuan sosial masyarakat, tidak resisten terhadap perubahan asalkan sesuai dengan nilai-nilai agama.
Kini busanan muslim juga memiliki pasar yang tumbuh cepat. Nilai kesopanan dalam busana muslim menarik perhatian pelaku fashion dunia. Hal ini karena banyaknya minat dari masyarakat dunia, dan bisa menjadi potensi yang luar biasa.
Gaya hidup syariah juga tidak hanya terkait soal makanan atau ekonomi, tetapi juga lebih luas dari itu. Mulai dari gaya berpakaian, konsep hotel, bahkan tata rias pun tak mau ketinggalan mengikuti tren halal lifestyle.
Salah satu perempuan yang telah mengenakan jilbab selama 10 tahun, kiki berpendapat tidak masalah dengan kelas menengah muslim Indonesia yang mengikuti tren lifestyle masa kini. Asalkan masih sesuai dengan koridor pakaian-pakaian yang menutup aurat.
"Mengikuti tren saat ini tidak apa-apa, selama masih positif. Asalkan pemakaian jilbabnya tidak hanya mengikuti tren juga, begitu tren hilang maka kerudung dibuka, jangan seperti itu," ujar Rizkie kepada merdeka.com, Jakarta, Sabtu (13/2).
Selain itu, fenomena lainnya yang menjadi tren muslim kelas menengah adalah tempat nongkrong seperti coffe shop atau cafe-cafe gaul. Biasanya para hijabers, sebutan bagi wanita-wanita komunitas berhijab bersama dengan kelompoknya melakukan pertemuan secara berkala, entah sekedar ngobrol atau membicarakan bisnis.
"Komunitas seperti itu sebenarnya sangat positif, beberapa kadang tidak hanya sekedar mengobrol, bahkan mereka kerap melakukan kajian, seperti membedah al-quran, atau mengaji bersama. Terkadang juga menjalin hubungan perbisnisan, sehingga pertemuan-pertemuan seperti itu bisa bermanfaat," jelas Rizkie.
Tentunya secara ekonomi mereka makin mapan tetapi makin religus dan berpegangan teguh pada Islam dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya. Mendorong perubahan dan kemajuan sosial masyarakat, tidak resisten terhadap perubahan asalkan sesuai dengan nilai-nilai agama.
0 Response to " Tetap Trendi asal masih Syar'i"
Posting Komentar