Minggu, 14 Februari 2016 | 08:04 WIB
Sejarah "wiechelroede"
Pada abad ke-15, batang peramal digunakan untuk menemukan bijih mineral untuk pertama kalinya di antara penambang di Jerman. Di Jerman juga berkembang penggunaan batang peramal untuk menentukan radiasi bumi.
Batang peramal juga pernah digunakan untuk menemukan ranjau. Orang-orang Inggris kemudian menggunakan batang peramal untuk menentukan urat air di bawah tanah.
Akhir abad ke-18, batang peramal dianggap sebagai instrumen biasa dan tak lagi dipercaya sebagai pekerjaan setan ataupun petunjuk dewa.
China juga memanfaatkan batang peramal ini dalam kaitannya dengan penentuan fengshui sebuah rumah. Cara kerjanya dengan memanfaatkan batang peramal untuk menentukan gangguan yang muncul dari tanah agar bisa dihindari.
Dikutip dari Wikipedia, sebuah studi dari tahun 1948 oleh 58 dowsers yang sedang mencari air di Selandia Baru, mengatakan bahwa tidak satupun dari mereka bisa menemukan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan orang yang hanya sekadar memilih lokasi secara acak.
0 Response to ""Wiechelroede", Batang Peramal Urat Air yang Pernah Populer di Banyumas 50 Tahun Lalu"
Posting Komentar